Mulai 26 Juli 2021 nanti Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak akan menampilkan lagi kode broker dalam running trade di sistem perdagangan saham Indonesia. Untuk para trader berpaham bandarmologi itu tentu sebuah kerugian besar, karena bakal menghilangkan acuan mereka dalam melakukan transaksi pembelian ataupun penjualan. Untuk para analis yang lebih berpedoman pada analisis fundamental tentu tidak menciptakan sebuah perbedaaan signifikan, karena jelas fokus acuan mereka pada kekuatan fundamental perusahaan. Untuk para teknikal analis mungkin ini juga bukan menjadi sebuah permasalahan besar.
Lalu siapa yang berposisi diuntungkan dengan kebijakan BEI ini? Tentu saja yang dikalangan pelaku saham yang sering disebut sebagai 'bandar' (penggerak naik turun saham) yang secara langsung atau tidak langsung akan sangat diuntungkan. Karena aktifitas BUY/SELL para bandar tidak dapat terdeteksi lagi oleh kalangan tertentu yang butuh signal pergerakan para 'bandar'. Ingat 1 musuh di dalam kegelapan itu lebih berbahaya daripada 10 musuh yang terlihat :D
Mengapa para bandar yang untung bila pergerakannya tidak terdeteksi? Bukankah bila saat si A (bandar) BUY disebuah emiten tertentu lalu ada si B (ritel kecil) ikut BUY dan si C (ritel lain) ikut BUY justru jadi dukungan untuk membuat harga jadi naik? Ooo tentu tidak.. Setiap trader/investor saham visinya tentu untuk mendapatkan untung, mau melakukan BUY dengan harapan harga terus naik dengan kata lain tidak ada yang mau beli di 'pucuk'. Maka sang bandar tidak mendapat untung bila para investor ritel melakukan BUY di prize yang sama seperti prize BUY yang mereka lakukan. Dan investor ritel pun tidak mau BUY di prize yang terdeteksi jauh dari prize BUY bandar. Pada banyak kasus justru bandar yang terkatung-katung di harga pucuk karena investor ritel sudah TP duluan.
Penghapusan Kode Broker & Tipe Investor pada running trade tentu secara tidak langsung menguntungkan para bandar, karena tidak merugi bisa dikategorikan untung. Dan justru sedikit banyak merugikan trader berpaham bandarmologi karena hilang acuan, walaupun untuk para sesepuh paham bandarmologi kemungkinan besar tipikal pergerakan para bandar sudah jauh melekat di hati. Untuk para trader dan investor pemula saatnya lebih mendalami fundamental analisis karena itu pedoman yang terbaik sesungguhnya untuk membuat keputusan yang terbaik.