Menunggu Bullish Pullback AUD NZD

Prakiraan Fundamental untuk AUD : Bearish Kontinu.
• Dolar Australia mulai ada kenaikan di hari Jumat (04/Mei) setelah Bank Sentral Australia (RBA) merilis Statement on Monetary Policy (SoMP). Di luar dugaan, RBA menunjukkan kesan hawkish menyatakan kenaikan suku bunga akan sesuai untuk diterapkan di Australia dalam keadaan khusus.
• Kenaikan suku bunga AUD tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, RBA masih memusingkan apresiasi Dolar Australia yang dikhawatirkan akan menjadi penghalang pencapaian target inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Namun masih diragukan apakah inflasi Australia akan dapat memenuhi rentang mid-point yang ditetapkan RBA hingga tahun 2020.
• Dolar Australia berkinerja buruk selama sesi perdagangan Asia Kamis pagi, dan AUD/USD bisa menuju kelanjutan dari tren turun yang dominan sejak Januari. Mata uang yang terkait sentimen tertekan oleh kinerja buruk saham-saham Asia yang jatuh setelah kesenjangan bertambah karena kekhawatiran politik Italia yang mereda. Ini mungkin karena meningkatnya kekhawatiran perang dagang karena laporan-laporan terbaru bahwa AS akan memberlakukan tarif logam pada UE.
• Data Cina dan dalam negeri Australia sendiri menambah bahan bakar untuk depresiasi Aussie. Dimulai dengan data PMI Manufaktur Cina yang mengalahkan perkiraan di 51,9 pada bulan Mei vs 51,4 yang diharapkan. Biasanya ini akan menjadi positif Aussie karena China adalah mitra dagang dan kinerja ekonomi Australia yang terbesar di negara tersebut cenderung memiliki ketukan pada efek yang terakhir. Namun, PMI Industri Baja China turun menjadi 50,6 dari 51,7. Perlu diingat bahwa rilis data di atas angka 50 menunjukkan ekspansi di sektor ini dan begitu sebaliknya.
• Pengaruh tarif logam AS dirasa telah membebani industri baja China, dan ini bisa menjadi pertanda buruk bagi Australia. Karena ekspor teratas Australia adalah bahan mentah seperti bijih besi. Jika output logam China melambat dan akibatnya permintaan untuk bahan baku dari Australia surut, maka ini bisa menghambat pertumbuhan di kedua negara.
• Data Capex Australia juga lebih buruk dari perkiraan, belanja modal swasta naik hanya 0,4% pada kuartal pertama versus 1,0% yang diperkirakan dan 0,2% dari kuartal keempat tahun lalu. Saat ini data Cina dapat dilihat sebagai anti-inflasi bagi RBA. Jika melihat data imbal hasil obligasi pemerintah daerahnya, sebenarnya kedua Negara relatif tetap terkendali.
• Dengan pandangan diatas, fokus untuk Dollar Australia dan sentimen terkait bisa dibilang akan terus menjadi tren berisiko. Jika saham Eropa menyeret penurunan di Asia juga masalah tarif logam Uni Eropa, maka Aussie mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk terdepresiasi. Selain itu, jika momen berikutnya barometer inflasi Fed (data PCE Core) mengalahkan ekspektasi, maka Dolar AS dapat meningkat dengan mengorbankan mitra-mitranya termasuk AUD. Sehingga para analis pro akan mendapatkan gambaran petunjuk bahwa penurunan Aussie bisa saja berada di depan mata.

Prakiraan Fundamental untuk NZD : Bearish Netral.
• NZD/USD turun bukan hanya karena data inflasi saja, namun sejak 17 April Dolar New Zealand memang telah menunjukkan gejala penurunan. Ini imbas perekonomian AS yang terus berekspansi hingga membuat Dolar AS menguat dan banyak lawannya melemah.
• RBNZ menyatakan bahwa "tarif dapat naik atau turun", yang berbeda dengan RBA yang telah menyatakan bahwa langkah berikutnya kemungkinan akan menjadi kenaikan. Meskipun kedua bank sentral diperkirakan akan tetap ditahan sepanjang 2018, ini pada gilirannya menandakan awal dari perbedaan dalam kebijakan moneter antara RBA dan RBNZ, yang pada dasarnya mendukung kenaikan AUD/NZD. Namun kenaikan ini diprediksi masih akan terkoreksi secara terbatas karena faktor teknikal (pullback).
• Penurunan agresif di Wall Street bisa menyeret saham-saham Asia. Skenario seperti itu bisa menjadi pertanda baik untuk Yen Jepang sementara tidak begitu signifikan untuk Dolar Australia dan Selandia Baru.
audAUDNZDTechnical IndicatorsNZDTrend AnalysisWave Analysis

또한 다음에서도:

면책사항